Japanese Drama : My Boss My Hero

Juli 2006

Tomoya Nagase as Makio Sakaki, Yui Aragaki as Hikari Umemura, Yuya Tegoshi as Jun Sakurakoji, Eri Murakawa as Saki Hagiwara, Kashii Yuu as Minami Yuriko

Drama komedi ini bercerita tentang seorang calon ketua kelompok besar mafia Jepang (Yakuza) yang daerah kekuasaannya tersebar hingga ke Hokkaido, Sasaki Makio. Makio adalah seorang yang jago beladiri, suka berkelahi, memiliki karisma seorang pemimpin dan disegani anak buahnya. Namun dia memiliki kekurangan tidak bisa berpikir serius lebih dari 90 detik. Karena kelemahannya itu, dia sering menggagalkan transaksi besar sehingga merugikan dan terancam dicopot dari posisinya. Oleh karena itu ayahnya mengirimnya kembali ke sekolah untuk menamatkan SMU dan mendapatkan ijazah.

Dimana untuk memuluskan rencana ini, maka Makio harus berperan sebagai remaja 17 tahun walau sesungguhnya dia telah berusia 27 tahun. Dilain pihak, Makio juga memiliki seorang adik yang akan menggantikan posisinya jika Makio tidak berhasil menyelesaikan SMUnya dan mendapatkan ijazah.

Selanjutnya drama ini lebih banyak bercerita tentang berbagai usaha yang dilakukan Makkio untuk dapat lulus SMU, belajar menerapkan matematika dalam kehidupan, menghadapi tantangan olah raga dengan team work, mengorganisir kelas untuk tampil dalam festival kebudayaan sekolah, atau belajar bertanggung jawab atas semua tindakan yang sudah dilakukan.

Banyak kejadian lucu bagaimana Makio harus berperan ganda. Pada pagi sampai siang, harus berperan sebagai seorang murid SMU sedangkan di malam hari, Makio harus tampil penuh wibawa di depan anak buahnya sebagai seorang bos mafia yang dingin dan tanpa ampun. Selain itu juga, Makio harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya jatuh cinta pada teman sekelasnya Umemura yang usianya jauh dibawahnya. Adalagi sang guru kelas, Minami Yuriko yang tanpa sadar jatuh cinta pada Makio dan merasa bersalah karena telah jatuh cinta pada muridnya yang berusia 17 tahun.

Awalnya, Makio sangat membenci harus pergi ke SMU. Namun lama kelamaan, Makio merasakan banyak hal menarik dan menyenangkan yang tidak didapatnya di dunia mafia yang membuatnya sangat menyukai masa SMU. Namun kehadiran kelompok Yakuza lain yang ingin menggagalkan rencana Makio membuat Makio akhirnya harus meninggalkan sekolahnya dan tidak mendapatkan ijazah seperti yang diharapkan sang ayah.